Senin, 12 Maret 2012

Mengatasi Masalah Kemacetan dikota Bogor


Mengurai masalah transportasi di Kota Bogor merupakan pekerjaan pelik. Terjadinya kemacetan lalu lintas ditengarai disebabkan oleh tingginya jumlah angkutan umum dan terkonsentrasinya kegiatan di pusat kota. Di samping itu banyaknya PKL yang memakan badan jalan, kurang disiplinnya pengguna jalan, terbatasnya sarana prasarana transportasi dan belum terpadu sistem managemen transportasi regional.
Berdasarkan kenyataan itu, penanganan masalah transportasi dilakukan dengan menata angkutan umum dan pembangunan jalan. Langkah yang telah diakukan untuk menata angkutan umum antara lain, pengoprasian Bus Trans Pakuan sebagai rintisan konversi dari jenis angkutan umum terbatas menjadi angkutan umum masal. Keberadaan Trans Pakuan cukup direspon masyarakat. Terlihat dari banyaknya penumpang yang diangkut. Pada tahun 2009 lalu jumpahnya mencapai 1.102.075 penumpang yang memanfaatkan layanan pada jalur Cidangiang – Bubulak dan Cidangiang – Harjasari/
Untuk mengendalikan angkutan kota, tahun 2009 lalu dilakukan uji coba sistem shift pada trayek 06, 07 A, 13, 12, dan 11. Selain mengurangi jumlah angkot yang beroperasi dalam satu hari, sistem ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan para sopir, karena jumlah angkotnya berkurang. Sedangkan untuk mengurai simpul-simpul kemacetan, Dishub dan Informatika Kota Bogor telah memasang CCTV di 11 titik rawan kemacetan.
Di samping itu juga dilakukan pembangunan, perbaikan dan pemeliharaan fisik jalan untuk memperlancar arus kendaraan. Sampai dengan tahun 2009 diantaranya telah diselesaikan Bogor Outer Ring Road (BORR) sepanjang 3,7 km, ruas Kedung Halang-Sentul Selatan, yang menindaklanjuti pembuatan underpass dan perbaikan Jalan KH Sholeh Iskandar. Juga telah diselesaikan pelebaran Jalan yang menghubungkan Pancasan dengan Pasir Kuda.
Sedangkan perbaikan jalan dengan cara pengerasan beton telah dilakukan di Jl. Pajajaran, Jl. KS Tubun, Jl.Cibalagung – Pancasan, sebagian Jalan Dr Sumeru. Total panjang jalan yang telah diperbaiki mencapai 13.519,5 meter dengan lebar mencapai 78,7 meter.
Pengembangan sarana dan prasarana transportasi telah memenuhi kondisi yang lebih baik. Indikator rasio panjang jalan berkondisi baik terhadap jumlah panjang jalan telah mencapai 46,29% atau lebih baik dari target 2009 sebesar 31,81% . Angka ini meningkat lebih dari 56% dibandingkan kondisi tahun 2008 yang baru mencapai 29,58%.  Sedangkan indikator rasio panjang trotoar/ pedestrian ratio-nya telah mencapai 15,92% atau melebihi target sebesar 15,35% dan kondisi tahun 2008 mencapai 14,72%.
Usaha yang dilakukan selama ini telah membuahkan apresiasi positif. Pemerintah Kota Bogor dinilai berhasil mengurangi beban lalu lintas dan meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha di Tingkat Nasional.
Kedepan, pembenahan Sistem Jaringan Jalan akan dilakukan dengan melanjutkan pembangunan jalan lingkar luar sebagai alternatif akses dari kondisi jalan eksisting yang lebih berorientasi ke lingkar Kebun Raya. Rencana pembangunan ring road mencakup kelanjutan Bogor Outer Ring Road dan juga Bogor Inner Ring Road yang melanjutkan proyek jalan Warung Jambu –  Vila Duta  sampai ke Wangun Tajur. Pembangunan akan dilakukan dalam beberapa tahap, mulai tahun 2010 hingga 2014.



·         W1 = What
·         W2= Who
·         W3= When
·         W4= Where
·         W5= Why
·         1H= Who


·         Apa yang akan dibahas? “Mengatasi masalah kemacetan dikota Bogor”


·         Siapa yang menyebabkan kota Bogor macet?
Disebabkan oleh penggunan motor, mobil pribadi, supir angkot dan pedagang kaki lima yang berjualan dipinggir jalan yang menyebabkan jalanan itu menjadi macet.


·         Kapan biasanya terjadi kemacetan dikota Bogor?
Kemacetan dikota Bogor terjadi ketika pagi dan sore hari, dimana waktu para pekerja dan anak sekolah/kuliah pergi untuk beraktivitas dan pulang beraktivitas.

·         Dimana saja titik terjadinya kemacetan dikota Bogor?
Biasanya lokasi kemacetan itu terjadi dijalanan dekat dengan sekolah/pabrik pada jam-jam tertentu atau dimalam hari ketika dipinggir jalan banyak pedagang kaki lima.



·         Kenapa sering terjadinya kemacetan dikota Bogor?
Yang menyebabkan kota Bogor macet karena tingginya jumlah pengendara pribadi seperti mobil , motor , dan angkutan umum yang berhenti menunggu penumpang, sedikitnya waktu untuk lampu hijau, disamping itu banyak nya PKL (Pedagang kaki lima) yang meluber ke jalan sehingga itu salah satu faktor terjadinya kemacetan


·         Bagaimana cara mengatasi atau solusi memecahkan masalah tersebut?
Menurut saya cara tepat mengatasi kemacetan dengan cara ;
1.     Memperpanjang waktu lampu hijau disetiap tempat menjadi 1,5 atau 2 menit.
2.    Sebaiknya kendaraan seperti angkutan umum atau bis-bis kecil yang berhenti ditempat-tempat tertentu seperti dekat terminal.
3.    Menertibkan pedagang kaki lima yang meluber ke jalan.
4.    Memperlebar jalan dititik kemacetan dan memperbanyak jalan alternative.



1 komentar: